Daging Pucat & Kadar Air Tinggi

Daging Pucat & Kadar Air Tinggi

Temuan Tim Disnak \"RIO-KESWANRATU SAMBAN, BE - Tim gabungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu menurunkan 2 tim untuk melakukan pengawasan daging menjelang lebaran.  Tim ini diturunkan di sejumlah pasar dan swalayan yang ada di Kota Bengkulu. Tim satu bertugas mengawasi penjualan daging di Pasar Panorama, Pasar Pagar Dewa dan Hypermart.  Sedangkan tim kedua mengawasi penjualan daging di Pasar Tradisional Modern dan Supermarket Giant Mega Mall. Pantauan BE di lapangan kemarin, setiba di lokasi  petugas langsung menuju Supermarket Giant di Mega Mall.   Mereka ini langsung mengawasi daging beku dan daging yang telah dikemas.  Pada daging kemasan itu, tim menemukan kemasan daging tanpa menempel masa kadaluarsa, yang seharusnya ditempel sebelum dipajang.  Petugas pun mengembalikan dan meminta kepada karyawan Giant agar menempelkan kode kadaluarsa  itu. Petugas kemudian menuju dan mendatangi pusat penjualan daging di kawasan PTM yang lokasinya bersebelahan dengan Mega Mall Bengkulu.  Petugas menyambangi satu persatu penjual daging baik ayam maupun daging sapi.  Pada kesempatan itu ditemukan daging berwarna pucat yang dijual pedagang yang dipanggil Son.  Saat ditanya petugas, pedagang itu mengaku daging yang dijual halal karena memang diambil dari hewan yang sehat, dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Sedangkan warnanya yang pucat disebabkan posisi daging berbeda. \"Silakan diuji di lab, saya jamin daging ini halal,\"  tantang pedagang itu. Tim juga menemukan daging yang dijual banyak mengandung air.  Semula diduga daging gelonggongan, namun setelah diteliti air yang keluar disebabkan hasil pembekuan daging sisa jualan sehari sebelumnya yang tidak laku, yang oleh pedagang diawetkan dengan menggunakan es tanpa pembungkus.  Padahal cara ini dilarang.  Selain cepat menyebabkan pembusukan, air  sangat rentan dengan perkembangan bakteri. Untuk melihat kadar air dalam daging, tim ini menggunakan alat meat pH meter, dengan cara menusukkan alat seperti pisau cutter ditusuk ke dalam daging.   Alat itu akan mendeteksi kadar air, daging yang bagus normalnya maksimaal 5-6,2, jika sudah pada angka 7, maka kualitas daging tidak baik. Ketua tim yang sekaliggus Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Provinsi Bengkulu, Nopiyeni menuturkan, ada dua tim yang diturunkan untuk melakukan pengawasan daging yang sehat dan layak konsumsi. Dua tim ini bertugas mengawasi daging ayam dan daging sapi.  Dari pemantauan kondisi daging yang sudah dilakukan, semua kualitas daging masih layak konsumsi, dan belum ditemukan ayam Tiren (mati kemarin) ataupun sapi gelonggongan. Daging Impor Tak Masuk Sementara itu, daging impor dari Australia yang dikelola Bulog, tak akan masuk ke Provinsi Bengkulu.   Sehingga harga daging di Bengkulu menjelang lebaran diperkirakan tetap bertengger pada posisi Rp 100 ribu-an/kg. \"Daging impor tidak masuk di Bengkulu,  daging itu hanya dipasok di kawasan Jawa,\" ungkap Humas Divre Bulog Bengkulu, Heriswan saat dihubungi BE. Tidak masuknya daging impor Australia itu, dikarenakan kebutuhan pasokan daging di Bengkulu masih mencukupi.   Meski pasokan dari luar daerah, namun permintaannya tercukupi, inilah alasanya kenapa daging impor tidak masuk di Sumatera ini. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: